Keindahan Ujung Genteng




Pukul 05:00 hari masih gelap dan kami telah berkumpul di ITC permata hijau, kali ini kita akan menuju Ujung Genteng yang berada di selatan kota Sukabumi. Rute yang kami lalui adalah Bogor - Ciawi – Cicurug – Cibadak – Warung Kiara – Pelabuhan Ratu – pantai loji – Jampang Kulon – Surade. Kami hanya berhenti sejenak di SPBU dekat pelabuhan ratu untuk mengisi bensin. Jalan berliku dengan kondisi cukup baik, terdapat tanda arah yang jelas untuk sampai di tujuan pukul 13:00, weww.. perjalanan yang cukup panjang.


akhirnya kita sampai di Villa Amanda Ratu yang merupakan tempat penginapan terbaik dan termewah di Ujung Genteng dan dimiliki oleh PT Perkebunan (Kelapa). Villa ini tertata rapi dengan panorama pohon kelapa dan satu keindahan lain yakni ada gugusan karang yang mirip dengan Tanah Lot di Bali. Sayangnya karang ini tidak bisa didekati karena berada pada pertemuan arus muara sungai dan Pantai Laut Selatan yang ganas.

Pukul 14:00 kami meninggalkan Amanda Ratu untuk segera menuju penginapan, akhirnya kami tiba di pantai pengumbahan pukul 14:30 WIB.setengah jam setelah beristirahat di peninapan.. kami berangkat untuk menyaksikan pelepasan anak penyu (tukik) di Pantai Pangumbahan. dengan menyewa jasa guide yang bernama Ongki, kita pun di antar ke tempat konservasi penyu. menyusuri bibir pantai pangumbahan dengan pasir yang begitu bersih dan ombak yang luar biasa besar. sepanjang perjalanan menuju tempat pelepasan penyu kita habiskan dengan berfoto2.. dan kita kembali ke penginapan setelah semua tukik di lepas..

setelah beristirahat sejenak di penginapan kita segera meninggalkan penginapan untuk menyusuri gelapnya malam sambil melewati jalan yang rusak dan bersemak. Beberapa sungai kecil dapat diterabas oleh supir elf yang amat mahir melewati berbagai rintangan. cahaya bulan purnama mengiringi sepanjang perjalanan dan akhirnya sampailah kami di Pos Jaga pada pukul 21:00. Saya mengisi buku tamu terlebih dahulu dan membayar retribusi Rp5.000/orang. setelah itu menyaksikan video tentang penyu dan Tidak berapa lama, petugas di Pos Pengamatan mengatakan bahwa ada Penyu Hijau (Chelonia Mydas) yang telah selesai bertelur. Kami bergegas menuju pantai dan benar saja setibanya disana ada penyu yang telah bertelur. Dengan tidak sabar kami memfokuskan lensa kamera pada penyu berukuran hampir semeja makan. Terlihat bahwa penyu nampak tidak berdaya untuk mengeluarkan badannya dari kubangan pasir dan harus memerlukan bantuan manusia untuk melepaskan diri. Dengan beringsut pelan, penyu berjalan menuju bibir pantai untuk menuju habitatnya yang asli. Menurut penuturan penduduk setempat, musim penyu bertelur adalah antara bulan Juli – Agustus. Telur-telur yang ada oleh petugas konservasi diletakkan di dalam suatu drum besar dan tidak dicampur dengan telur dari induk lain. Sekitar 60 hari kemudian telur akan menetas dan menghasilkan tukik (penyu kecil) yang nantinya akan dilepas ke laut. tukik yang bertahan hidup akan kembali ke ketempat dia di lahirkan setelah 30 tahun kemudian untuk bertelur lagi...

malam itu pun kami tertidur dengan puas, hingga pagi tiba,, kita langsung sarapan dan berfoto foto ria di sekitar penginapan.. dan setelah itu langsung menuju Muara cikaso

kami melanjutkan perjalanan dari muara cikaso menuju Curug Cikaso. dari muara cikaso Kami sampai di dermaga sungai pada pukul 13.00 WIB dan kami memutuskan untuk naik sampan motor yang hanya memerlukan kurang dari 3 menit untuk sampai dekat curug. Ternyata keindahan Curug Cikaso ini begitu luar biasa. Ada 3 curug yang sama-sama eloknya terutama yang berada di tengah dan dari pengalaman semua curug yang pernah kujelajahi, menurutku inilah curug yang terindah dengan airnya yang berwarna hijau tosca.

No Response to "Keindahan Ujung Genteng"

Posting Komentar

powered by Blogger | Web by Imam Kuluyubi Creature